facebook google twitter instagram
  • Home
  • Penulis
    • Siapa Noniq?
    • Tentang Blog Noniq
    • F.A.Q.
    • Disclaimer
  • Kerjasama
    • Review Produk
    • Liputan Acara
    • Penulisan Konten
  • Achievement

NONIQ | A Review Blog


Must have product untuk tampilan wajah glowing 

Ketika beberapa waktu lalu menghadiri Beauty Workshop bareng The Body Shop Indonesia, saya ngga pakai lama langsung jatuh hati dengan produk Instaglow CC Cream dari The Body Shop. Bukan untuk gaya makeup contouring atau strobing, melainkan digunakan untuk dandanan sehari-hari yang memberikan efek wajah segar berseri. Kata lainnya glowing makeup!

“Memang sih wajah yang segar itu harusnya dari wajah yang sehat dipadu perawatan yang baik, tapi kan lebih bagus lagi kalau produk untuk makeup-nya juga mampu mendukung tampilan wajah biar lueebiihhh seger lagi.”

Ya, kira-kira begitulah excuse yang saya buat ke diri sendiri untuk lebih meyakinkan lagi bahwa, I desperately need this baby. Hahaha! #evilsmirk. Dan terbukti, terpampang nyata, akhirnya produk The Body Shop Instaglow CC Cream ini berhasil dibungkus dan jatuh ke pelukan makeup pouch saya!

Produk ini bukan barang baru, kok, saya sendiri sebenarnya sudah mengggunakannya selama hampir enam bulan (and still using it), dan benar-benar puas banget dengan performanya. That’s why I want to share it with you all guys, teman-temin tersayang.

Langsung aja kita mulai review-nya ya.

KEMASAN 
Bisa dilihat dari foto di atas kalau kemasan The Body Shop Instaglow CC Cream ini berbentuk tube, kayak pasta gigi, tapi ukurannya ngga segede itu melainkan lebih besar sedikit dari kemasan lilpbalm tube pada umumnya. Yah, segenggaman tangan deh. Travel-friendly, hanya harus hati-hati agak tidak kegencet.


Tersedia dalam tiga pilihan warna: bright glow, peachy glow, dan warm glow. Nah, kalau saya menggunakan peachy glow, tidak terang, tidak terlalu coklat agar mudah dikombinasikan dengan produk lain.

KOMPOSISI

Aqua, Diisopropyl Adipate, Ethylhexyl Palmitate, Polymethyl Methacrylate, Polysilicone-11, Octocrylene, Nylon-12, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Butyl Methoxydibenzoylmethane, Cetearyl Alcohol, Dimethicone, Kaolin, Pentylene Glycol, Mica, Glycerin, Glyceryl Stearate, Propanediol, Phenoxyethanol, Caprylic/Capric Triglyceride, Cetearyl Glucoside, PEG-100 Stearate, Sclerocarya Birrea Seed Oil, Chlorphenesin, Ethylene Brassylate, Xanthan Gum, Linoleic Acid, Laureth-12, Silica, Evodia Rutaecarpa Fruit Extract, Polyhydroxystearic Acid, Alumina, Oleic Acid, Aloe Barbadensis Leaf Juice Powder, Palmitic Acid, Ethylhexylglycerin, Stearic Acid, BHT, Panax Ginseng Root Extract, Citric Acid, Sodium Hydroxide, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate, Linolenic Acid, Tocopherol, CI 77891.

KEGUNAAN

Seperti tertulis pada kemasan, jadi si The Body Shop Instaglow CC Cream berfungsi untuk memperbaiki dan meratakan skin tone, membuat wajah berseri, melembapkan, memperkecil penampakan pori wajah, mengurangi kilap akibat minyak serta melindungi dari UVA/UVB. Sounds promising, right?


Apalagi ketika saya melihat sendiri hasilnya di Beauty Workshop-nya The Body Shop, bagaimana wajah si model yang awalnya terlihat kusam jadi terlihat glowing dan bersinar – tanpa highlighter lho ya!


TEKSTUR

Sekarang mari kita lihat bentuk krimnya. Untuk yang peachy glow ini warnanya oren, seperti warna kemasannya. Teksturnya lembut, agak sedikit mengandung minyak tapi surprisingly mudah menyerap ke dalam kulit. Walaupun sekilas terlihat pigmented, nyatanya krim ini lebih berfungsi sebagai base make up, karena ketika diaplikasikan ke kulit, krim ini langsung membuat kulit saya agak cerahan dikit, bukan menjadi lebih terang lho ya, yang pasti kulit jadi terlihat glowing tapi bukan efek minyakan, ya.

PEMAKAIAN


Untuk saat ini saya menggunakan The Body Shop Instaglow CC Cream sebagai layer awal sebelum foundation/BB Cream setelah sunblock atau moisturizer. Biasanya kalau saya malas pakai foundation/BB Cream saya langsung saja ke finishing powder, tampilan wajah memang terlihat polos namun terlihat segar karena warna tone wajah merata.

Hal ini yang bikin saya tetap percaya diri walaupun bare-faced saat keluar rumah, hehehe. Untuk kontrol minyak, walaupun produk ini menjamin mengurangi kilap, nantinya hal ini bergantung ke tipe kulit wajah kita dan seluruh produk yang kita gunakan di wajah.

Saya sendiri kalau menggunakan The Body Shop Instaglow CC Cream dan bedak saja, wajah bisa bertahan tanpa kilang minyak sekitar 4 jam, selanjutnya ada minyak dikittt tapi still considered acceptable lah. Produk ini mudah didapatkan baik toko offline atau online, tapi pastikan di gerai The Body Shop yang resmi, ya.

Harganya di kisaran Rp. 299.000,-


Sampai jumpa di postingan berikutnya!
Tuesday, December 18, 2018 1 comments

Ngomongin berlian pastinya selalu identik dengan gaya hidup mewah, jet set, ataupun kaum sosialita, padahal nyatanya nih, zaman dulunya, boro-boro dijadikan perhiasan - berlian itu digunakan untuk pengobatan! Yeap. At least, itulah salah satu pengetahuan baru yang saya dapatkan dari sesi Diamond Talk di acara Grand Opening Frank n Co store di Paskal 23 pada awal bulan Nopember lalu.

Saya berkesempatan mengikuti acara pembukaan gerai ketiga Frank n Co di Paskal 23 Bandung (sebelumnya sudah ada di Trans Studio Mall dan Istana Plaza), bersama beberapa awak media, blogger, dan tidak lupa para konsumen setia Frank n Co di Bandung.

Di kesempatan istimewa ini, Frank n Co mengeluarkan seri koleksi terbarunya yang dinamakan Rhythm Diamond. Yang unik dari koleksi ini adalah, berlian sebagai inti perhiasan diletakkan sedemikian rupa sehingga bisa bergerak, lucu banget!

Seperti ini penampakannya:


Ngilerkannnnn~

Untuk saat ini, rhythm diamond baru  tersedia sebagai kalung dan cincin. Memang sih kalau dilihat-lihat bentuknya kecil, tapi karena si diamond-nya ini terus bergoyang, kemilau berliannya tuh jadi kemana-mana, bikin mata saya terfokus ke sana, dan pastinya bisa jadiin penggunanya sebagai pusat perhatian. Dan, saya berkesempatan untuk mencobanya keduanya!


SEKILAS TENTANG FRANK & CO

Bagi teman-temin yang doyan ke mall ataupun penyuka perhiasan mewah berlian, pasti tidak asing lagi dengan brand Frank n Co yang sudah berdiri sejak 22 tahun lalu. Di bawah naungan PT. Central Mega Kencana, hingga saat ini, Frank n co sebagai rumah perhiasan setia berdedikasi dalam menyediakan koleksi berlian yang eksklusif untuk warna F dan kualitas kejelasan VVS.

Apa itu warna F?
Apa itu kejelasan VVS?

Saya juga baru mendengar penjelasannya ya dari acara Diamond Talk yang dibawakan oleh Bapak Tantowi Michael selaku Bandung Area Manager.

Jadi berlian yang terkenal dengan kekerasannya, kekuatannya, dan kestabilannya ini merupakan natural rare mineral. Terdiri dari materi crystallized carbon, berlian terbentuk dari suhu dan tekanan tinggi di kedalaman 150-120 km dari permukaan bumi lalu bergerak melalui jalur aktivitas gunung berapi.

Yang menentukan kualitas sebuah berlian pada umumnya adalah 4C; Cut (potongan), Color, Clarity (kejernihan), dan Carat Weight.

CUT. salah satu faktor penting dalam kualitas berlian dalam menunjukkan kemilau berlian. Cutiing yang bagus tidak terlalu dangkal (shallow), sehingga sinar yang masuk tidak dipancarkan kembali melainkan langsung terpendar. Potongan yang baik, excellent cut harus mampu memantulkan sinar yang masuk. Juga tidak deep-cut, potongan yang terlalu dalam sehingga sinar yang masuk terlalu dalam sehingga ada warna hitam.

Penilaiannya dibagi menjadi;  proporsi (tergantung bentuk berliannya), simetri (perbandingan anatominya), dan polish.



COLOR. Berlian memiliki banyak pilihan warna, salah satu yang paling langka merupakan warna pink. Colorless (tidak berwarna) diamond juga salah satu golongan yang langka, yaitu warna D, E, dan F. Frank n Co sendiri mengkhususkan perhiasannya di F-color. 



Berlian yang bagus tidak mengandung sinar fluorescence tidak ada pendarnya, namun 95% pasti ada fluorescence-nya, karena memang sangat susah mendapatkannya. Serifikat berlian yang terpercaya adalah GIA, sehingga sangat direkomendasikan jika teman-temin memiliki berlian dengan sertifikat GIA.

CLARITY. Faktor kejernihan berlian juga harus diperhatikan dalam memilih berlian yang bagus. Melihat clarity harus dibantuk dengan loop 30x perbesaran. Kejernihan sebuah berlian yaitu inclusion (unsur-unsur kotoran di dalam berlian, misal kristal pecahan es) dan blemish (unsur di permukaan berlian seperti goresan). Frank n Co sendiri menyediakan berlian dengan kualitas kejernihan VVS



CARAT. Penghitungan berat karat, 1 karat bernilai 100 poin sama dengan 0.200 grams. Walaupun merupakan faktor yang menentukan, banyak orang lebih mendahului tingkat clarity dibanding bobot karatnya.

Setelah sesi Diamond Talk, kami disuguhkan peragaan busana dari Malik Moestaram dipadukan dengan koleksi berlian dari Frank n Co, mewah banget!




Ya, kan ngga mungkin kalau sudah kayak gitu ngga tergoda pengen punya perhiasan dari Frank n Co? 



Cita-citanya sih pengen punya cincin couple dari Frank n Co (couplenya sama suami tapi donk, bukan pacar #kode), doakan biar dilancarkan rejekinya, hehehe...

Buat teman-temin yang belum pernah punya berlian, sesekali beli deh, bukan pemborosan lho, selain investasi berlian itu sebagai wujud penghargaan buat diri sendiri, walaupun tergolong telat, my very first diamond yang beli sendiri tuh pas saya sudah kerja, hehehe...

Belinya dimana? Ya di Frank n Co, dan pastikan berlian yang teman-temin beli bersertifikat GIA ya, karena memang terpercaya keaslian dan keakuratannya.

Untuk koleksi lebih lengkapnya, teman-temin bisa juga cek di https://www.frankncojewellery.com/


Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

Friday, December 14, 2018 3 comments

Ceritanya, beberapa waktu lalu, saya diajak beberap teman blogger untuk hunting foto. Wait, maksudnya hunting foto disini, saya diajak belajar bareng teknik slow shutter photography. Saya sendiri bukan fotografer handal (wong motret masih ngeblur), jadi tidak ada salahnya menolak kalau mau dikasi ilmu. Hehehe.

Singkat cerita, spot yang menjadi tujuang kami adalah Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung Barat. Letaknya dekat dengan Dusun Bambu, yang sebelumnya juga pernah saya jadikan tempat untuk photo hunting. Bedanya ya kalau curug ini pastinya lebih alami selain sehari-harinya digunakan untuk kegiatan outbond dan camping. 

Tiket masuk cukup terjangkau, hanya Rp 10.000, namun nantinya akan ada beberapa tambahan lagi - termasuk kalau kita mau mengunjungi curug dari jarak yang lebih dekat. 


Jarak curug dari kawasan pintu masuk cukup jauh lho, pengunjung masih harus berjuang untuk trekking melewati kondisi jalan setapak bak hutan (tapi tidak seekstrim pengalaman di Geopark Ciletuh pastinya), bergumul melewati undakan, rerumputan liar, sesekali melewati aliran sungai, dan menyusuri jalanan berbatu hingga menyebrangi jembatan. Pokoknya Ninja Hattori mah lewat.

Tapi, yakin deh, begitu sudah sampai di curug ini, pasti terkagum-kagum dengan pemandangannya yang asri apalagi kalau kita berkunjung di pagi hari, udaranya masih sejuk dan segar karena rimbun serta tingginya pepohonan di sekitarnya.

Untuk informasi, jadi di sini terdapat 4 curug yang bisa kita nikmati di sepanjang perjalanan tracking kita yakni Curug Tilu, Curug Aseupan, Curug Citulang, dan Curug Cilaki. Sayang, kali itu saya tidak sempat mengunjungi Curug Cilaki, karena memang lokasinya yang paling jauh dari titik awal keberangkatan kami (dan memang saat itu saya sudah harus pulang karena ada keperluan), jadi saya hanya sukses mengunjungi tiga curug pertama.

Curug Aseupan, yang berarti kukusan tradisional berbentuk kerucut, merupakan curug yang pertama kali kami datangi; tempatnya berada di antara dua ngarai yang tinggi. Cukup sulit menjangkaunya karena kita harus menaiki tangga dan melewati tebing-tebing licin untuk bisa menjangkau curug ini dari dekat. Dengan debit air yang tinggi, dari posisi saya yang berada jauh di bawah curug, melihat ke langit bagaikan berada di hutan rimba, dengan matahari seakan bersembunyi di sela-sela pepohonan.

Curug Citulang juga merupakan salah satu curug yang tinggi, jika sudah sampai di curug ini, berarti kita lebih dekat lagi menuju Curug Tilu, sang obyek utama.


Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke Curug Tilu dari curug Citulang, tapi jangan sampai kehabisan tenaga, karena kita masih butuh tenaga untuk seru-seruan, berenang, berburu foto cantik... Dan, tentunya kita masih harus tracking menuju pintu keluar saat pulang!


Penasaran ingin ke Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung? Wilayahnya cukup mudah dijangkau kok, apalagi sudah ada di Google Map, kalau saya sendiri saat itu mengunjunginya menggunakan motor, karena kebetulan kendaraan roda empatnya sedang nyalon di rumah menggunakan jasa salon mobil panggilan - (karena sayanya malas nitipin mobil di salon mobil, ya). 

Untuk saya pribadi, memang lebih nyaman naik motor kalau ingin ngebolang, tapi  beberapa teman saya bilang, lebih seru lagi kalau bersepeda menyusuri Curug Tilu Leuwi Opat.



Berani?
Thursday, December 13, 2018 No comments

Demi apa kok ya saya sekarang ketagihan main Ragnarok Mobile Eternal Love (RMEL)! ((Dateng-dateng langsung tepok jidat)) Ya, jangan salahin gamenya juga sih. Sebenarnya, dorongan untuk install game ini tidak lain dan tidak bukan karena ingin nostalgia pas zaman dulu main game RPG Ragnarok online, pingin inget sensasinya main game online. Apalagi ngga bisa disangkal, dari dulu karakter di RMEL ini selera akyuh bingit, unyu-unyu gimana gitu, tapi kok ya jadi keterusan.

Kan, hape akuh panas, bro!

Dan, seketika saya merenung, berkontemplasi mencari kesempurnaan hidup, hingga akhirnya terceletuklah kalimat ngga tau diri ini: pengen smartphone baru, deh.

OMAIGAT. Sayapun tergelak. Budget akhir taunkan buat liburan bukan buat beli hape. Apalagi nyari hape buat mobile gaming, mana ada yang murah, cyiin. RAMnya kudu gede, layar kudu gede, internal storage kudu guueddeee puooolll, body kudu slim tapi setroong ngga kayak skinny jeans akyuh yang gampang robek, baterai kudu awet - seawet hubungan kita (#awwwwww), dan yang pasti prosesornya mesti yang kuat menahan badai rintangan dari game-game yang luar biasa keterlaluan kalo nuntut spesifikasi hape biar bisa dimaenin. 


Memahami kebiasaan sendiri dalam penggunaan smartphone sehari-hari bikin saya jadi tau banget smartphone apa yang saya butuhkan tapi, ada ngga ponsel yang minimal bisa memenuhi kebutuhan saya di bawah ini?

Hal yang saya lakukan dengan ponselHal yang harus ada di ponsel
1.
Saya suka main game, a lot of games!
RAM yang mumpuni serta
tidak mudah panas
2.
Saya suka nonton film di ponsel
punya tampilan layar yang jernih dan
nyaman di mata dan aman digenggam
3
Saya suka install berbagai macam aplikasi dan
menyimpan berbagai macam file
ruang penyimpanan yang besar,
kalau bisa upgradable
4.
Saya suka merekam musik live baik video dan audio
Kualitas perekam dan pemutar audio
yang baik, tidak mudah gemeresek.
5. 
Saya tidak ingin repot dengan konektivitas ponsel
Pastinya koneksi wifi yang bagus,
juga sudah support OTG.
6. Harganya terjangkau di kantong

Sekarang sih memang banyak smartphone yang sesuai dengan spesifikasi idaman kita, tapi cocok ngga dengan spesifikasi kantong kita? Mana ada smartphone dengan RAM tinggi tapi harganya terjangkau, yakalee, menurut ngana?

Pasti teman-temin bakal bilang: Tidak semudah itu Ferguso!

Etapi, etapi! Ternyata kamu salah Fernando, sekarang sudah ada ZenFone Max Pro M1 yang sukses bikin saya tercengang #alay!


Yuk, Berkenalan dengan ASUS
seri ZenFone Max Pro M1


Hadir dengan tagline Unbeatable Performer, ASUS ZenFone Max Pro M1 disebut-sebut sebagai the next-generation smartphone dengan kualitas performa dan daya tahan yang luar biasa.

Dan yang lebih gokil, produsen asal Taiwan ini dateng-dateng bawa tema "Limitless Gaming".

Well, ASUS memang bukan pendatang baru di industri smartphone, apalagi untuk urusan gaming dan esports, jadi memang tidak ada alasan untuk meragukan produk-produk ASUS. Tapikan, berani banget dah ini nantanginnya. Pastinya, mentang-mentang cabang e-sports sudah lulus uji coba di Asian Games 2018 lalu dan bakalan hadir sebagai cabang olahraga resmi di Asian Games 2022 yang akan datang.

Nah loh, Berasa tetiba pengen jadi atlet esports ngga sih kalau kayak gini?

Lho emangnya ASUS ZenFone Max Pro M1 yakin mampu mengakodomasikan kami-kami yang suka main game macam Arena of Valor, Clash Royale, Mobile Legends, dan yang lagi ngetren belakangan; PUBG? (Yah, bolehlah ditambah dikit-dikit macam Hago atau Roblox gituh, hehe).

Eng-ing-eng, dear teman-temin, kalian pasti bakal terkejut kalau menengok spesikasi ASUS ZenFone Max Pro M1. 

Diresmikan pada 23 April 2018 lalu, ASUS ZenFone Max Pro M1 dibekali prosesor Snapdragon 636, baterai 5000mAH, serta menggunakan Android Oreo 8.1. Smartphone ini dipasarkan dalam tiga versi berdasarkan RAMnya 3GB/32 GB, 4GB/64GB, dan 6GB/64GB, ASUS ZenFone Max Pro M1 dan yang bikin makin ajaib: smartphone ini dijual di kisaran harga 3 jutaan, wow! 

Rasanya smartphone RAM 6 GB belum pernah semurah ini lho, emang ASUS keterlaluan kerennya!

Dan saya uda bilang belum kalau ASUS ZenFone Max Pro M1 ini punya tiga buah slot, iya bener, dua slot untuk SIM card dan satu slot untuk external storage alias memory card. Wuidih, akhirnya anganku terkabul untuk bisa ngerasain smartphone milenial yang murni dual sim tanpa harus acap kali dirundung dilema harus milih; untuk sim card atau memory card?

Gimana ngga makin pengen punya ASUS ZenFone Max Pro M1? Yang pasti saya mah jelas ngarep banget bisa punya dan main game bareng ASUS ZenFone Max Pro M1.

Pasti teman-temin makin penasaran, ada kelebihan apa lagi di ASUS ZenFone Max Pro M1 yang bikin saya jatuh hati banget tanpa pake lama?

Berawal dari jatuh cinta sejak pandangan pertama melalui brosur, sayapun menyempatkan untuk melihat barang aslinya di salah satu counter ASUS di Bandung, latihan megang dulu judulnya, hehehe.

Buat saya, ada lima fitur ASUS ZenFone Max Pro M1 yang memesona dan mampu memikat perhatian saya seketika. Kelimanya merupakan; prosesor, tampilan desain dan layar, audio, kamera, dan user interface-nya.


Bisa dibilang, tiga fitur pertama adalah alasan utama saya jatuh cinta pada ASUS ZenFone Max Pro M1 sejak pandangan pertama.




Alasan pertama kenapa saya memilih ASUS ZenFone Max Pro M1 sebagai pasangan ngegame tidak lain karena fitur prosesornya, donk. ASUS ZenFone Max Pro M1 ditanami prosesor Qualcomm Snapdragon 636 8x (octa-core) 14nanometer. Prosesor ini disebut sebagai chip kelas medium tier namun memiliki fitur kelas premium dari generasi Snapdragon 800. Wuih, dengernya langsung sedap di telinga, hal ini memantapkan ASUS ZenFone Max Pro M1 dalam memberikan performa lebih cepat namun hemat baterai.

Mobile platform terbaru Qualcomm ini menggunakan teknologi 14mm dengan basis arsitektur core Kyro 260, dimana kinerja 40 persen lebih tinggi daripada generasi sebelumnya (Snapdragon 630). Terpasangnya GPU Adreno 509 pada Zenfone Max Pro M1 menjadikan smartphone ini lebih tahan lama untuk digunakan untuk bermain game. Asli, mantul bener dah.


Tiga game MOBA favorit, seperti Mobile Legends, Arena of Valor, dan Vainglory, Zenfone Max Pro sudah mampu menjalankan grafis tinggi.... Lalu, saya coba bermain 4 match berturut-turut menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam, hasilnya suhu Zenfone Max Pro tidak overheat,...
- dailysocial.id

ASUS ZenFone Max Pro M1 memberikan tiga pilihan versi berdasarkan RAM; 3 GB, 4GB dan 6GB. Nantinya perbedaannya akan terletak di kapasitas internal storage dan resolusi kamera. Tapi untuk performa sih, banyak review yang mengatakan kalau kinerja ASUS ZenFone Max Pro M1 ini smooth dengan grafis yang ok banget. 



Selanjutnya saya mau bahas dari segi fitur desainnya nih. ASUS ZenFone Max Pro M1 mengedepankan desain bezel-less dipadu infinity display. Berdimensi 159 x 76 x 8.46 mm, perhatian saya langsung tertuju pada bentang layarnya yang terkesan lebar. Bagaimana tidak, bodi 5,5 inci tapi layarnya 5,99 inci. Yeap, ini ngga lain karena adanya teknologi full view display apalagi ditambah layar beresolusi 2.160 x 1.080 pixel berkepadatan 402 ppi, Full HD+ dengan 450 nits (sehingga layar mampu menyala dengan terang). Adanya rasio 18:9 makin membuat penggunanya makin mantap ngegame pastinya (apalagi buat teman-temin yang selama mainnya pakai layar resolusi 16:9).

Memiliki bobot 180 gram, bodi ASUS ZenFone Max Pro M1 tergolong ringan walau material utamanya merupakan metal. Kesannya malah jadi mewah dan elegan. Ditambah curved display 2.5D, membuat smartphone ini selalu nyaman dan mantap kalau dipegang. Secara pribadi, lengkung sudutnya juga pas di genggaman tangan saya yang mungil ini #ceile.

Tersedia dalam dua warna; Deepsea Black dan Meteor Silver, ASUS ZenFone Max Pro M1  juga dilengkapi sensor sidik jari (0.3 seconds unlock) yang terletak di bagian belakang bersama dengan dua kamera ganda dengan posisi vertikal. Posisi fingerprint scanner ini dirasa pas dengan posisi jari telunjuk dan mampu merekan hingga lima sidik jari untuk akses keamanan smartphone. Di bawahnya ada LED flash, tombol volume berada di kanan perangkat bersama dengan power button. Lalu bagian bawah terdapat audio jack, grill speaker, dan charger konektor. 



Nah, keunggulan lainnya adalah TIGA SLOT! Yap, akhirnya ada juga smartphone yang murni dual sim yang ngga nyuruh penggunanya memilih mau untuk sim card atau memory card. Dua slot sim card ini bisa di jaringan 2G/3G/4G Nano SIM Card, dengan catatatan hanya salah satu sim card yan bisa dipilih untuk aktif 4G nya ketika dipakai bersamaan (slot keduanya akan menggunakan jaringan lain, 3G misalnya). Sedangkan slot ketiga dikhususkan untuk MicroSD card up to 256 GB, wuih!



Yang ketiga ini merupakan fitur yang bikin saya suerr tertarik sekaligus penasaran. Sebagai orang yang demen nonton live concert pastilah saya suka mengabadikan momen-momen penting dalam konser tersebut. Dan sudah jelas, kebanyakan peraturan kalau di live concert itu penonton kagak boleh bawa kamera profesional, sehingga saya harus bergantung pada kamera dan audio dari smartphone.



Nah, yang spesial dari ASUS ZenFone Max Pro M1 ini adalah adanya Dual microphones with ASUS Noise Reduction Technology. Yeap, that's what I need; a noise reduction. Selama ini mic smartphone saya rusak semua kalo saya bawa ke konser (apalagi yang lagunya EDM banyak jedug-jedug gitu kan ya), alhasil suaranya ngeberebet kakeresek jadi ngga bisa didengerin deh - dan yang lebih miris adalah, ketika kita ngga bisa pamer kerennya suasana konser tersebut di nstagram stories, yang ada malah audionya gumurusruk ga karuan.

Jadi, saya nantang banget nih pengen ngerasain kualitas audio ASUS ZenFone Max Pro M1.


Selanjutnya, ngga lain dan ngga bukan ya ngomongin kamera. Walau tidak termasuk dalam tiga fitur utama yang saya incar - karena memang saya belakangan jarang motret pakai hp, tapi boleh donk ya dibahas. Apalagi untuk standar ponsel game, ASUS ZenFone Max Pro M1 tidak ketinggalan dalam mengikuti tren dual camera dengan posisi vertikal.



Jangan khawatir ngga bisa buat foto bokeh, karena bukaan lensa belakangnya sudah f2.0, juga dilengkapi phase detection auto focus dan LED flash.

Kamera pada ASUS ZenFone Max Pro M1 memiliki dibagi menjadi dua versi , berdasarkan tipe RAMnya. Walaupun secara umum, produknya memiliki baik kamera depan (front camera) dan dua belakang (rear main camera dan 120deg wide angle).

  • 6 GB/64 GB. Kamera ganda di punggungnya memiliki resolusi 16 MP dan 5 MP, sementara kamera depan 16 MP
  • 4 GB/64 GB. Kamera gandanya terdiri dari unit 13 megapiksel dan 5 megapiksel, lalu kamera depannya 8 megapiksel
  • 3 GB/32 GB. kameranya 13 megapiksel dan 5 megapiksel di punggung, serta 8 megapiksel di depan.

Berikut adalah mode camera yang terdapat pada ASUS ZenFone Max Pro M1:

Mode Auto
Buat teman-temin yang suka ngejepret gambar pastilah sudah tidak asing lagi dengan istilah ini, auto-mode berarti memberikan opsi pada smartphone untuk secara otomatis memilih settingan foto sesuai dengan situasi yang terekam; menentukan fokus secara otomatis serta intensitas cahaya.

HDR Mode
High Dinamic Range (HDR) adalah fitur dimana kita bisa menyeimbangkan warna foto sehingga tidak terlalu gelap atau sebaliknya terlalu terang.

Potrait Mode
Meniru teknik depth of field, fitur ini memampukan kita untuk mendapatkan foto yang terfokus pada satu obyek dengan latar lainnya blur, atau lebih sering kita sebut bokeh. Ini pas banget buat para penggiat sosial media yang harus eksis pakai foto bokeh.

Flower Mode merupakan fitur untuk membidik obyek-obyek makro, seperti bunga, serangga, tanaman, dan lainnya.

Selfie Panorama yaitu mengambil foto dengan kamera depan tapi dengan jangkauan lebih panjang.

GIF Animation membuat animasi GIF secara langsung

Effects menyediakan efek filter untuk foto

Redeye Reduction mampu mengurangi titik merah pada mata.

Beauty shot memberikan filter untuk hasil foto yang baik.

Continuous Shot mampu menghasilkan beberapa foto dalam sekali bidik.

Scene mode untuk memotret pemandangan. 



Fitur kelima, adalah dari sisi user interface-nya. ASUS ZenFone Max Pro M1 menggunakan sistem operasi Android Pure yakni Oreo 8.1, bukan dengan user interface ZenUI. Hal ini menjadikan tampilan antarmuka yang bersih dan minimalis sehingga performa menjadi lebih cepat bahkan terasa ringan.


Namun jangan salah, walaupun terlihat polos, namun Android 8.1 pada ASUS ZenFone Max Pro M1 memiliki fitur-fitur anyar yang patut dicoba:

  • Life Saver. Membuat daya tahan baterai pada smartphone menjadi lebih panjang, 
  • Emoji. Lebih banyak desain emoji baru.
  • Google Play Protect. meningkatkan keamanan Play Store, terutama untuk transaksi.
  • Notification Dot. Tampilan anyar untuk notifikasi yang muncul berupa titik terletak di pojok kanan aplikasi.
  • Picture-in-Picture. Memampukan penggunanya menjalankan dua aplikasi bersamaan.
  • Notifikasi baterai. Menampilkan persentase status baterai.
  • Autofill. Google akan secara otomatis mengisi data (password) yang kita izinkan untuk disimpan. 
  • Booting yang lebih cepat. 
  • Background Limit. membatasi dan meminimalkan aplikasi yang jarang digunakan

Untuk lebih lengkapnya, berikut tabel spesifikasi ASUS ZenFone Max Pro M1. Informasinya saya himpun dari berbagai sumber, semoga teman-temin sama ngilernya kayak saya pengen ngerasain ngegame pake ASUS ZenFone Max Pro M1.

ZenFone Max Pro M1 (ZB602KL)
RAM
LPDDR4 6 GB
LPDDR4 4 GB
LPDDR4 3 GB
Layar
 6-inch Full HD+ (2160 by 1080) 18:9 Full View IPS display
Front 2.5D curved glass display
1500:1 contrast ratio
85% NTSC color gamut
450nits brightness
404ppi pixel density
Capacitive touch panel with 10 points multi-touch
Dimensi fisik
159 x 76 x 8,46mm
Bobot
180 gram
Prosesor.
CPU:
Qualcomm® Snapdragon™ 636 Mobile Platform with 14nm,
64-bit Octa-core CPU Kryo 260 1,8 GHz
GPU:
Qualcomm® Adreno™ 509
Media penyimpanan
(eMCP 5.1) 64 GB
(eMCP 5.1) 64 GB
(eMCP 5.1) 32 GB
+  micro SD hingga 256 GB
Kamera belakang (1)
16 MP
13 MP
13MP
Up to 25mm equivalent focal length in 35mm film camera
Phase-detection autofocus
LED flash
Camera modes:

HDR, Effects, Redeye Reduction, Beauty shot, Continuous Shot, Scene mode, Portrait mode
Kamera belakang (2)
5MP
Portrait mode for depth sensing
Kamera depan
16 megapiksel, LED flash

8 megapiksel, LED flash
8 megapiksel, LED flash
Up to 26mm equivalent focal length in 35mm film camera
85° field of view
Softlight LED flash
Face recognition unlock
Camera modes

HDR, Effects, Redeye Reduction, Beauty shot, Selfie Mirror, Continuous Shot, Scene mode, Portrait mode
Video Recording
4K UHD (3840 by 2160) video recording for main rear camera
1080p FHD video recording at 30 fps
720p HD video recording at 30 fps
Take still photo while recording video
Audio
Speaker. 5-magnet loudspeaker
Audio Output. PMIC internal NXP smart amplifier
Microphone. Dual microphones with ASUS Noise Reduction Technology
FM Receiver
FM radio
Power Adapter
Output: 5V 2A 10W
In the Box
ZenFone Max Pro with Android™ 8.1 Oreo™
ASUS earphone with microphone (optional)
Micro-USB cable
MaxBox (optional)
Ejector pin (SIM tray needle)
USB power adapter
Documentation (user guide, warranty card)
Clear soft bumper (optional)
Kapasitas baterai
5000mAh capacity with fast charging (0-100% in 2 hours 42 minutes)
Jaringan seluler
GSM, WCDMA, FDD-LTE, TD-LTE
Konektor
micro-USB, jack audio 3,5mm
Navigasi
GPS, AGPS, GLO, BDS
Slot

Triple slots: Dual SIM and one microSD card
Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM card
Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM card
(hanya satu kartu SIM yang dapat terhubung ke layanan 4G LTE dalam satu waktu)
Slot 3: supports up to 2TB microSD card
Konektivitas wireless
WLAN 802.11 b/g/n 2.4GHz
Bluetooth 5.0
Bluetooth HID
Wi-Fi direct
WiFi display
NFC (optional)
Sensor
Rear fingerprint sensor (0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints), Damp finger recognition, Accelerator, Gyroscope, E-Compass, Proximity sensor, Ambient light sensor
Sistem operasi
Pure Android™ 8.1 Oreo™
Pilihan warna
Deepsea Black, Meteor Silver
Harga
Rp 3.299.000
Rp 2.799.000
Rp 2.299.000

Jadi, kalau teman-temin masih bingung kenapa saya milih ASUS ZenFone Max Pro M1 sebagai rekan ngegame saya, bisa dipastikan teman-temin pasti ngga baca tulisan yang saya buat dengan sepenuh hati ini.

Hm, giliran saya nih sekarang malah jadi sugestif sendiri.

Rasanya, ngegame jadi kurang afdol kalau ngga pakai ASUS ZenFone Max Pro M1!!



Sunday, November 25, 2018 1 comments

Halo teman-temin, baru-baru ini ada kejadian yang membuat panik seisi kantor milik teman saya. Sebenarnya bagi teman-temin yang sudah lama menggeluti dunia perbloggingan, topik yang akan saya angkat ini bukanlah topik baru, namun percayalah, topik ini nyatanya sering disepelekan oleh buuaaaaaanyak blogger-blogger baru.

Yap, masalah perpanjangan masa aktif domain. 

Buat yang belum tau, domain itu adalah alamat blog atawa website yang dimiliki seseorang, misalnya domain yang saya miliki adalah www.noniq.co. Nah, alamat ini saya beli untuk menggantikan alamat blog terdahulu saya yang mana memiliki embel-embel blogspot(dot)com dan sampai sekarang masih setia saya gunakan.

Dengan membeli domain, teman-temin bisa melihat nama blog saya jadi lebih singkat (dan harapannya mudah diingat). Namun jangan salah, pembelian domain ini tidak seperti membeli barang yang nantinya kita miliki selamanya. Pembayaran sebuah domain hanyalah sebatas untuk masa aktifnya saja, yah, mirip-mirip saat kita beli nomor ponsel deh, perbedaannya kita membayar masa aktif domain secara tahunan, istilah lainnya kontrak. 

Perbedaan lainnya, jika masa aktif nomor ponsel kita habis, maka biasanya nomor ponsel kita memasuki masa tenggang dan selanjutnya tinggal isi pulsa agar nomor ponsel kembali aktif.

Tapi tidak demikian dengan masa aktif domain. Begitu kita terlambat atau bahkan lupa memperpanjang masa aktif domain kita: bisa dipastikan banyak masalah besar timbul.

Hal itulah yang terjadi di kantor milik teman saya: tiba-tiba website kantor tidak bisa diakses, tampilan website menjadi kosong, putih, ngeblank, semuanya hilang tidak berbekas. Dan bisa dibayangkan seisi kantor jadi bingung.

Dan yang lebih membuat bingung lagi adalah muncul tagihan seperti ini:

Bayangkan harga domainnya cuma 150ribu, tapi begitu terlambat membayar bisa mencapai sejuta lebih untuk restore-nya! Dan gambar di atas memang invoice yang benar adanya dan bisa dipertanggungjawabkan, kok, keasliannya.

Nah, kalau sudah begini ya pilihannya hanya dua take it or leave it. Tinggal menyesal kenapa tidak tepat waktu membayar masa aktif domain, apalagi kalau ternyata nama domainnya cukup unik dan sangat mendukung usaha seseorang dalam membuat branding sebuah perusahaan.

Saya sempat menyarankan ke teman saya:

"Ya kalo ngga mau bayar sejuta, mending beli lagi aja domain lain dengan alamat yang rada persis,"

Teman saya agak ragu untuk membeli domain lain, karena memang hatinya sudah berpaut sama alamat domain yang awalnya sudah dimiliki itu. Dan ya itulah, pemahaman tentang jangan telat bayar masa aktif domain belum banyak dimiliki banyak orang yang baru saja terjun ke dunia perbloggingan.

"Ada solusi lain gak" tanya teman saya.

MENUNGGU

Ya, solusi berikutnya adalah menunggu sambil berharap. Nyatanya, masa aktif domain itu seperti ini:

  • MASA AKTIF: Sesuai dengan kontrak yang dilakukan pemilik (apakah melakukan pembayaran untuk tahunan, atau selama 2 tahunan, 5 tahunan, atau bahkan 10 tahun).
  • RENEWAL GRACE PERIOD: 30-40 hari periode yang diberikan layanan penyedia domain bagi pemilik untuk memperpanjang kontrak domain setelah masa aktif habis. Pada periode ini, harga domain masih sesuai harga awal.
  • DOMAIN DIAMBIL REGISTRY DOMAIN:  Hal ini terjadi pada kantor milik teman saya. Jadi setelah telat membayar perpanjangan domain lebih dari 30 hari, status domain kita diambil oleh registry domain dan untuk memilikinya kembali, kita harus bayar sampai 10 kali lipat!!
  • PENDING DELETE: Jika masih belum diperpanjang, maka domain memasuki masa pending delete dimana domain akan dihapus dari database ICANN. Biasanya proses ini memakan waktu 3-5 hari.
Melewati masa pending delete, nah biasanya domain akan kembali available dan bisa kembali dikontrak dengan harga awal.

Dan sujud syukur, akhirnya teman saya rela menanti selama 40 harian demi (tidak membayar sejuta) kembali memiliki domain untuk perusahaannya lagi.

Sebelum memastikan untuk kembali membeli domainnya, teman saya kembali bertanya lagi:

"Ini benerkan harga domain seratus ribu untuk setahun?"

"Iya, kan platform website kamu masih pakai blogspot, beda halnya kalau minimal kamu pakai wordpress, kamu bakal perlu tambahan layanan hosting untuk menyimpan file kamu,"

"Terus apa donk hosting murah yang bisa direkomendasiin?"

"Saya sih pakai layanan dari www.domainesia.com karena memang harganya bersaing, belum lagi pilihan paketnya," Jawab saya percaya diri.

Singkat cerita, masalah domain ini berakhir dengan baik, dan teman saya berhasil mengamankan domain dan kantongnya.

Moral dari kisah ini adalah:

1. Please jangan terlambat memperpanjang masa aktif domain kita.
2. Cara yang saya gunakan dengan menunggu sampai domain dihapus dari database ini bisa dibilang penuh resiko dan tidak saya sarankan untuk digunakan teman-temin. Bisa dibilang teman saya beruntung dapat kembali memiliki domainnya ketika domain tersebut sudah dihapus dari database, namun seringkali, kita harus bersaing dengan para pencari domain lain untuk kembali mendapatkan kembali sebuah alamat domain - karena kita tidak tau bagaimana persaingan para pencari domain di luaran sana, apalagi jika nama domain yang kita inginkan tergolong unik.
3. Kalau memang dirasa penting dan prospektif, jangan mikirin besaran nominal deh untuk urusan domain dan hosting, karena nyatanya, apalah arti sejuta kalau kita bisa mendapat jumlah yang berkali-kali lipat dari blog kita.


Sukses terus ngeblognya dan sampai jumpa di tulisan berikutnya!




Wednesday, November 21, 2018 1 comments

Wah tidak terasa, Hari Raya Natal akan segera tiba. Padahal rasanya baru kemarin saya membuat resolusi tahun baru, yang, sudah saya lupakan apa isinya dan pastinya tidak pernah tercapai (salah satunya untuk rutin berolahraga).

Walau mall memang belum menggunakan atribut Natal setidaknya aroma Natal sudah memenuhi grup Whatsapp saya, apalagi kalau bukan grup seputar panitia Natal; grup pemusik Natal, grup Panitia Natal, grup drama Natal, grup paduan suara Natal dan sebagainya. Ramai! Dan pastinya per bulan November ini segala persiapan memang sudah mulai berjalan, karena beberapa peryaan Natal bahkan tidak diadakan pas tanggal 25 Desember, malah awal bulan Desember sudah ada yang curi start membuat acara perayaan Natal. Hehehe.

Well, ngomongin Natal pastilah tidak bisa lepas dengan makanan. Saya yakin tiap keluarga pasti memiliki hidangan kesukaan yang memang dikhususkan untuk disajikan di hari raya. 

Saya tidak menyebutnya tradisi Natal karena memang di keluarga saya, hidangan-hidangan Natal tersebut bisa dibilang bukan hidangan spesial - kadang tidak perlu menunggu Natal untuk menyajikannya, tapi somehow, hidangan-hidangan ini memang lebih nikmat disajikan saat Natal karena:

1. Kebersamaan ketika menyantapnya bareng keluarga.
2. Bahan-bahan untuk hidangan ini bisa dibilang rada mahal ya untuk dijadikan makanan sehari-hari, hehehe.

Sehingga, walaupun bukan hidangan spesial, namun menu ini wajib ada!

Oiya, hidangan ini di luar kue kering ya, kalau kue kering sih, ngga perlu disuruh juga sudah harus ada di meja ruang tamu, hehe.

So, inilah menu Natal yang wajib ada dan saya pastikan tahun inipun harus ada:

1. Macaroni Schotel


Macaroni Schotel di keluarga saya biasanya adalah buatan mama saya, dan seperti yang biasanya anak-anak bilang, "Macaroni mamaku paling wenak sedunia!" dan begitulah menurut saya, macaroni schotel buatan ibu saya adalah yang paling pas di lidah saya, terserah orang mau bilang apa. 

Hidangan ini bisa dibilang wajib ada selama hari raya Natal, bukan hanya pas tanggal 25 Desember, lho. Karena nyatanya, setiap tahun, macaroni schotel ini bisa dibuat selama satu minggu penuh, bukan hanya selama hari Natal saja. Hal itu disebabkan semua penghuni rumah doyan banget dengan macaroni schotel buatan ibu, kadang pagi siang malam, makan ini thok! Karena itu jangan harap berat badan turun kalau bulan Desember, asupan keju dan daging ngga ketulungan kalau sudah ada macaroni schotel, hehehe. 

2. Sup Brenebon



Menu wajib nomor dua yang harus ada di meja makan kami selama Natal; sup kacang merah, atau nama kerennya sup brenebon. Rendaman kacang merah, wortel, sosis, dalam kaldu iga sapi, duh, hidangan ini ngga pernah absen di hari Natal, apalagi kalau kuahnya masih hangat-panas, ditemani cuaca Desember yang biasanya hujan, wah asli bisa nambah nasi!

Bisa dibilang menu ini memang rada mahal bahannya, karena untuk bulan Desember, ibu saya kalau bikin hidangan ini bisa segede panci ramuan ajaib, kuahnya bisa sampai (minimal) 7 liter! Nah bayangkan, harus berapa kacang merah dan iga sapi yang diperlukan agar kuahnya bisa nampol rasanya. Hahaha.

3. Ayam Goreng Serundeng


Ayam goreng serundeng ini bisa dibilang makanan instan kami selama minggu-minggu menjelang perayaan Natal. Biasanya ibu akan membuat adonan ayam dan serundeng, nah saya biasanya tinggal ngegoreng sendiri. 

Menjelang Natal, biasanya kami sekeluarga sibuk masing-masing dengan persiapan Natal; seperti yang saya bilang; latihan musiklah, drama, paduan suara dan sebagainya, sehingga kami jarang makan bersama, sehingga biasanya kami tinggal menggoreng ayam yang sudah direbus dengan bumbu. Entah ibu mendapat resep masakan dari mana, yang jelas ayam goreng serundeng ibu saya sih selalu renyah dan asinnya pas, hehe.

4. Fruit Salad


Capek tapi enak! Begitulah perasaan saya kalau sedang memotong buah untuk membuat salad buah. Apalagi ibu saya sangat perfeksionis, sehingga beliau selalu menyuruh saya memotong buah dengan rapi dan presisi; bentuk dadunya harus pas, tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar. Tapi saya menikmatinya, karena memang saya suka salad buah! 

Dan, ibu saya membuat saus mayonaise-nya sendiri lho, alias tidak menggunakan saus-saus yang dijual di toko pada umumnya, that's why I love her fruit salad the most! Walaupun saya mengetahui resep makanan buatannya, tapi tetap saja masakan buatan ibu itu selalu paling pas. Hm, mungkin beda sentuhan kali ya...


5. Fruit Cocktail


Ini salah satu sajian Natal yang cukup menguras kantong, fruit cocktail. Bukan hanya menggunakan buah-buahan kaleng, namun fruit cocktail di keluarga saya wajib menggunakan campuran minuman seperti whisky, vodka, dan rum. Jadi jangan heran kalau saya sudah mengenal dan terbiasa minum red label sejak usia 5 tahun, hahaha. 

Minuman ini biasanya disajikan pas Natal (tanggal 25 Desember) dan kalau masih nyisa disimpan sampai tahun baru, tapi seringnya sih habis sebelum tahun baru, sehingga kami harus membuat lagi racikan fruit cocktail baru untuk tahun baru.

Tapi tenang saja, kalau mencoba fruit cocktail ala keluarga saya tidak akan mabuk kok, karena memang takarannya disesuaikan agar semua usia bisa minum (termasuk cucu-cucu yang masih berusia 5 tahun)


-------**-------

Nah, itulah 5 sajian Natal yang wajib ada kalau di keluarga saya, mungkin setiap keluarga memiliki kebiasaannya masing-masing, namun pastinya tidak menghilangkan makna kebersamaan dan Natal itu sendiri.

Bagaimana dengan teman-temin?
Thursday, November 08, 2018 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me




Halo, selamat datang di blog saya. Nama saya Yosefien Moudy - biasa dipanggil 'Noniq'. Semoga teman-temin mendapat informasi yang dibutuhkan, kalau masih ada pertanyaan, boleh langsung menghubungi saya, cheers.

Follow Me

Labels

Beauty Culinary Travel

recent posts

Blog Archive

  • ►  2021 (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2020 (6)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  January (1)
  • ▼  2018 (33)
    • ▼  December (3)
      • Review: The Body Shop Instaglow CC Cream untuk Mak...
      • Hadir di Paskal 23, Frank & Co Suguhkan Koleksi Rh...
      • Menyusuri Keindahan Curug Tilu Leuwi Opat
    • ►  November (3)
      • ASUS ZenFone Max Pro M1; Ponsel Gaming Idaman
      • Pengalaman Telat Memperpanjang Domain (siap-siap b...
      • Bukan Hanya Kue Kering, Ini 5 Menu Sajian Natal Ya...
    • ►  September (3)
    • ►  August (7)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (5)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (65)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (5)
    • ►  August (6)
    • ►  July (4)
    • ►  June (5)
    • ►  May (8)
    • ►  April (10)
    • ►  March (5)
    • ►  February (6)
    • ►  January (5)
  • ►  2016 (84)
    • ►  December (11)
    • ►  November (4)
    • ►  October (13)
    • ►  September (9)
    • ►  August (8)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (7)
    • ►  February (5)
    • ►  January (5)
  • ►  2015 (68)
    • ►  December (4)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (7)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (7)
    • ►  April (7)
    • ►  March (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2014 (56)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (5)
    • ►  May (2)
    • ►  April (10)
    • ►  March (9)
    • ►  February (7)
    • ►  January (5)
  • ►  2013 (50)
    • ►  December (6)
    • ►  November (7)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (12)
    • ►  July (6)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2012 (33)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (3)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)

Created with by ThemeXpose